Munculnya arus listrik disebabkan terdapatnya beda potensial pada kedua ujung penghantar yang terjalin sebab memperoleh sesuatu tenaga buat mendesak elektron- elektron tersebut berpindah- pindah tempat. Gerakan aliran elektron ini hendak mengarah tempat yang lebih lemah tekanannya. Besar kecilnya arus listrik yang terjalin tergantung pada pembangkit listrik yang menghasilkan tenaga tersebut. Jika pada kondisi yang mana arus listrik mengalir pada suatu konduktor atau elektrolit akan menimbulkan tiga kejadian yaitu sebagai berikut:
-
Pembangkit
Panas
Bila arus melewati konduktor, akan menghasilkan panas saat sistem bekerja. Contohnya meliputi :Lampu kepala (Head Light), Korek api dimobil (Cigarette Lighter), sekring (Fuse) dll. - Aksi Kimia
Bila aksi kimia terjadi pada elektrolit (cairan yang dapat dilalui /dialiri arus listrik) akan menyebabkan arus listrik mengalir. Baterai jenis basah bekerja berdasarkan prinsip kimia. Saat kondisi baterai kosong (teganan dan arus) yang tersimpan dibaterai berkurang, reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut :Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20
Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian. baterai perlu diisi tegangan dan arus (charging) mengakibatkan pada reaksi kimia akan berubah. Perubahannya sebagai berikut :2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02
- Aksi Magnet
Bila arus listrik mengalir pada kabel atau kumparan akan menghasilkan medan magnet disekitarnya. Prinsip ini digunakan pada koil pengapian (ignition coil), alternator, motor starter dan macam-macam solenoid.
3.
No comments:
Post a Comment