Saturday, February 26, 2022

Resistor Tidak Tetap

 

     Resistor tidak tetap adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan besar hambatan dari 0 sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera. Resistor ini terbuat dari serbuk karton sehingga memiliki kemampuan daya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan resistor tetap. Resistor tidak tetap ada 2 macam yaitu : 

A. Potensiometer 

     Potensiometer adalah resistor yang nilai hambatannya dapat di ubah dengan cara diputar atau digeser pada tuasnya, pada umumnya perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2 yakni

  1. Potensiometer Linier adalah potensiometer yang perubahan nilai hambatannya sebanding dengan arah putaran pengaturnya, potensiometer linier  dibagian belakang badannya tertera huruf A. 
  2. Potensiometer Logarimik adalah potensiometer yang perubahan nilai hambatannya perhitungannya berdasarkan logaritmik, potensiometer linier  dibagian belakang badannya tertera huruf B. Umumnya nilai hamabtannya maksimal potensiometer logaritmik diperoleh ketika telah melakukan setengah kali putaran pengaturnya. sedangkan resitansi minimalnya diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran.

 

Gambar 1. Simbol Potensiometer.

Gambar 2. Potensiometer Putar & Geser.

B. Trimpot 

     Trimpot adalah resistor yang nilai hambatannya dapat di ubah seperti potensiometer, karakter dan sifat trimpot hampir sama dengan potensiometer jika potensiometer  bentuknya besar sedangkan trimpot bentuknya realtif kecil. Jika potensiometer mempunyai gagang atau tuas putaran untuk memutar/menggeser sedangkan trimpot tidak mempunyai. Cara untuk mengubah nilai hambatan trimpot memutar lubang tengah menggunakan obeng.

 

Gambar 3. Lambang Trimpot

Gambar 4. Trimpot

 

C. Termistor

     Termistor adalah jenis resistor yang nilai hambatannya naik atau turun tergantung dari temperatur suhu sekelilingnya, kedua komponen resistor ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah sekelilingnya. Termistor ada 3 jenis yaitu :

  • NTC (Negative Temperatur Coefficient) yaitu resistor yang mempunyai koefisien temperature negatif, nilainya hambatannya (linier) akan semakin kecil jika terkena temperatur tinggi sebaliknya semakin rendah temperatur semakin besar nilai hambatannya. NTC banyak digunakan untuk regulator dan sensor.

Gambar 5. Simbol & Bentuk Fisik NTC.

  • PTC (Positive Temperatur Coefficient) yaitu yaitu resistor yang mempunyai koefisien temperature positif, nilainya hambatannya akan semakin besar (namun tidak linier) jika terkena temperatur tinggi sebaliknya semakin rendah temperatur semakin kecil nilai hambatannya. PTC sering digunakan sebagai pendeteksi ambang-batas (theshold detector).

 Gambar 6. Simbol & Bentuk Fisik PTC.

  • CTR (Critical Temperature Resistance) yaitu  resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi, penurunan hambatan yang drastis dikarenakan pengaruh suhu tersebut terjadi pada transisi logam semikonduktor dan berubah-ubah.

 

Akan tetapi NTC dan PTC berbeda antara lain :

     Koefisien temperatur dari PTC bernilai positif hanya dalam dalam interval tertentu, sehingga diluar interval tersebut, koefifien temperatur bisa bernilai nol atau negatif.

Harga mutlak dan koefisien temperatur dari PTC jauh lebih besar daripada NTC.

 Gambar 7. Kurva Karateristik PTC, NTC dan CTR.

 

     Untuk yang terakhir yaitu Resistor Jenis LDR (Light Dependent Resistor) dapat dilihat pada link berikut :

Resistor LDR (LightDependent Resistor)



No comments:

Post a Comment