Saturday, February 26, 2022

Cara Mengetahui Nilai Resistor

     Membaca & menghitung nilai hambatan pada resistor adalah hal yang wajib dimiliki dan dikuasai, bukan sekedar membaca yang benar tapi kecepatan membaca juga harus dikuasai.   

1. SISTEM PENULISAN NILAI HAMBATAN RESISTOR

     Sebelum membaca dan menghitung nilai resistor harus mengetahui sistem penulisannya, secara penulisan ada 2 untuk sistem penulisan nilai hambatan pada badan resistor yaitu 

a. Sistem Penulisan Kode Warna.

     Pada sistem ini nilai hambatan resistor akan dikodekan dalam bentuk gelang warna-warni yang mengelilingi badan resistor. Sistem pengkodean ini pertama kali dikembangkan dikembangkan oleh perkumpulan pabrik-pabrik radio Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacture Association) yang berdiri pada awal 1920-an. Tahun 1957 RMA berganti menjadi Electronic Industries Alliance (EIA) serta mengeluarkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279.

b. Sistem penulisan Kode Alphanumeric ( Angka & Huruf ).

Kode alphanumeric berasal dari singkatan alphabeth/abjad dan numeric/angka. Yakni istilah yang merujuk kombinasi huruf dan nomor, seperti 8953abchrt. Pada sistem ini nilai hambatan resistor akan dikodekan dalam bentuk kode angka atau gabungan dari kode angka dan huruf langsung sehingga mudah dibaca atau disebut Body Kode Resistor (Kode Tubuh Resistor). Jenis resistor yang menggunakan kode angka adalah jenis resistor kawat (> 5watt), semen dan SMD.

2. CARA MEMBACA & MENGHITUNG NILAI HAMBATAN RESISTOR.

           Untuk mengetahui nilai hambatan resistor ada beberapa cara yaitu :

A. Dengan membaca & menghitung kode warna gelang.

         Ada beberapa syarat untuk bisa membaca & menghitung nilai hambatan resistor bersistem kode warna dengan cepat & benar, yaitu :

  • Menghafal urutan warna pada Tabel Sistem Kode Warna Resistor.
  • Mengetahui dan mengenal ciri khas kodea warna resistor yang mempunyai nilai hambatan : satuan, puluhan, ribuan dan seterusnya.
  • Memahami Standar nilai hambatan resistor yang dikeluarkan oleh EIA.Menentukan gelang warna yang paling dekat dengan ujung resistor yang tidak diawali warna emas atau perak.
  • Menentukan gelang terakhir, gelang terakhir merupakan gelang yang memiliki jarak yang lebih lebar dari gelang-gelang lainnya.
  • Membaca warna gelang secara teliti dan sesuai ketentuan pada Tabel Sistem Kode Warna Resistor (lihat gambar tabel dibawah ini).

 Berikut ini tabel warna untuk menghitung nilai hambatan resistor dengan sistem pengkodean :

 

Gambar 1. Tabel Sistem Kode Warna Resistor.

     Menurut standar EIA-RS-279 kode warna pad resistor dibagi menjadi 3 jenis yaitu resistor dengan kode 4 warna, 5 warna dan jenis tertentu ada 6 warna. Dipasaran Indonesia biasanya resistor dengan jenis carbon film 4 warna toleransi 10%, sedangkan untuk resistor jenis metal film memiliki 5 warna toleransi 1%-5%.

1) Cara Membaca Resistor 4 Warna. 
     Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 4 warna sangat mudah, gelang ke 1 dan 2 menunjukan nilai hambatan resitor tersebut, pada gelang ke 3 menunjukan faktor pengali atau jumlah angka 0 yang digabungkan dengan gelang ke 1 dan 2, sedangkan gelang ke 4 menunjukan nilai toleransi resistor tersebut.  Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

Gambar 2. Resistor dengan gelang 4 Warna.

     Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar resistor diatas urutan warna gelangnya Cokelat, Hitam, Merah dan Emas. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?

Gelang ke 1 : Cokelat = 1

Gelang ke 2 : Hitam = 0

Gelang ke 3 : Merah =3 atau 100

Gelang ke 4 : Emas =  Toleransi 5%

Jadi nilai hambatannya adalah 10*100= 1000= 1KOhm dengan toleransi 5%

2) Cara Membaca Resistor 5 Warna. 
     Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 5 warna, hampir sama dengan resistor 4 gelang warna. Resistor dengan gelang 5 warna biasanya memiliki nilai hambatan yang spesifik serta memiliki nilai toleransi yang lebih kecil, contohnya seperti resistor jenis metal film biasanya menggunakan gelang 5 warna. Untuk gelang ke 1, 2 dan 3 menunjukan nilai hambatan resitor tersebut, pada gelang ke 4 menunjukan faktor pengali atau jumlah angka 0 yang digabungkan dengan gelang ke 1, 2 dan 3, sedangkan gelang ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor tersebut.  Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

Gambar 3. Resistor dengan gelang 5 Warna.

     Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar diatas urutan warna gelangnya Oranye, Oranye, Putih, Hitam dan Cokelat. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?

Gelang ke 1 : Oranye = 3

Gelang ke 2 : Oranye = 3

Gelang ke 3 : Putih = 9

Gelang ke 4 : Hitam = 1 atau 1

Gelang ke 5 : Cokelat =  Toleransi 1%

Jadi nilai hambatannya adalah 339*1= 339= 339 Ohm dengan toleransi 1%

 

3) Cara Membaca Resistor 6 Warna.
             Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 6 warna, hampir sama dengan resistor 5 gelang warna, tapi ada penambahan gelang warna lagi yaitu gelang ke 6 yang menunjukan koefisien suhu dari resistor tersebut. Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

Gambar 4. Resistor dengan gelang 6 Warna.

     Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar diatas urutan warna gelangnya Kuning, Cokelat, Merah, Oranye dan Ungu. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?

Gelang ke 1 : Kuning = 4

Gelang ke 2 : Cokelat = 1

Gelang ke 3 : Merah = 2

Gelang ke 4 : Oranye = 3 atau 1000

Gelang ke 5 : Cokelat =  Toleransi 1%

Gelang ke 6 : Ungu = Koefisien Suhu 5 ppm/derajat Celcius

Jadi nilai hambatannya adalah 412*1000 = 412.000 Ohm atau 412 Kilo Ohm dengan toleransi 1% dan koefisien suhu 5 ppm/derajat Celcius.

 

B. Dengan Membaca & Menghitung Kode Alphanumeric

     Jenis resistor yang menggunakan kode Alphanumeric selain menunjukkan nilai hambatan juga menunjukkan nilai kemampuan daya dan toleransi. Kemampuan daya dalam satuan Watt (W), nilai hambatan dengan kode huruf yang menunjukkan faktor pengali dan toleransi dengan kode huruf dengan nilai  ± adalah  (....%).

1) Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD.
     Resistor SMD ada 2 bentuk Silinder & Kotak, untuk silinder cara bacanya sama dengan resistor carbon, carbon film & metal film. Resistor SMD dengan tanda 0, 00, 000, atau  0000 adalah resistor SMD dengan nilai O Ohm yang dipergunakan sebagai jumper pada rangkaian elektronika. Ada beberapa teknik dan cara untuk membaca dan menghitung nilai hambatan resistor SMD bentuk kotak, yaitu :

  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 4 digit angka dengan toleransi 1%.
  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 3 digit angka dengan toleransi 5%.
  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 2 digit angka atau 1 digit huruf (kombinasi) dengan toleransi 1%. 
  • Membaca dan menghitung kemampuan daya (Watt) resistor SMD.

Selain itu ada juga jenis resistor SMD yang nilai hambatannya langsung tertulis tanpa diperlikan pengartian kode, seperti dibawah ini:

Gambar 5. Resistor SMD Nilai Hambatan Tertulis Langsung.

a) Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 4 Digit

Cara membacanya, dimana digit 1, 2 & 3 merupakan nilai hambatan sedangkan dikit ke 4 atau terakhir merupakan nilai pangkat 10. Simak penjelasan berikut ini:

2734 = 273 Ω x 10000  adalah 2.730.000 Ω /2730 KΩ /2.73 MΩ dengan toleransi 1%.

1533 = 153 Ω x 1000  adalah 153.000 Ω /153 KΩ /0.153 MΩ dengan toleransi 1%.

8202 = 820 Ω x 100  adalah 82.000 Ω /82 KΩ /0.082 MΩ dengan toleransi 1%.

R156 = 0.156 Ω /0.000156 KΩ /0.000000156 MΩ dengan toleransi 1%.

 

b) Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 3 digit.

Cara membacanya, dimana digit 1 & 2 merupakan nilai hambatan sedangkan dikit ke 3 atau terakhir merupakan nilai pangkat 10. Simak penjelasan berikut ini:

104 = 10 Ω x 10000  adalah 100.000 Ω /100 KΩ /0.1 MΩ - toleransi 5%.

143 = 143 Ω x 1000  adalah 143.000 Ω /143 KΩ /0.143 MΩ - toleransi 5%.

501 = 50 Ω x 10 adalah 500 Ω /0.5 KΩ /0.0005 MΩ - toleransi 5%.

150 = 15 Ω x 1 adalah 15 /0.015 KΩ /0.000015 MΩ - toleransi 5%.

 

c) Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 2 Digit Anka & 1 Digit Huruf (Sistem Seri E96)

Cara membacanya, dimana digit 1 & 2 merupakan nilai hambatan sedangkan digit ke 3 atau terakhir merupakan factor pengali, yang ditunjukan pada table-tabel dibawah ini :

Gambar 6. Tabel Kode Resistor SMD 2 Digit Angka toleransi 1%.


Gambar 7. Tabel Kode Faktor Pengali Resistor SMD.

Contoh perhitungannya sebagai berikut :

05A = 110 Ω, toleransi ± 1%.

59C = 402 Ω x 100 = 40200 Ω = 40.2 KΩ, toleransi ± 1%.

92D = 887 Ω x 1000 = 887000 Ω = 887 KΩ = 0.887 MΩ, toleransi ± 1%.

 

d) Membaca & Menghitung Kemampuan Daya (Watt) Resistor SMD. 

           Untuk mengetahui kemampuan atau rating daya (Watt) resistor SMD, ada caranya & tergantung dari jenis resistor SMD itu sendiri. Resistor SMD Kotak atau Resistor SMD Silinder.

1. Resistor SMD Kotak.
Cara mengukur ukuran panjang & lebar resistor tersebut, seperti gambar dibawah ini.

 


Gambar 8. Cara Mengukur Kemampuan Daya Resistor SMD.

Kemudian dicocokkan dengan tabel dibawah berikut ini :

 

Gambar 9. Tabel Kode Rating Daya Resistor SMD.

 

2. Resistor SMD Silinder atau MELF (Metal Electrode Leadless Face).
Caranya dengan menggunakan standar MELF itu sendiri, yang juga dipakai sebagai standar penentuan kemampuan daya dioda SMD, yaitu :

MicroMelf (MMU) Ukuran 0102: mempunyai panjang: 2.2 mm, diameter: 1.1 mm= 0.2 - 0.3 Watt. 

MiniMelf (MMA) Ukuran 0204: mempunyai panjang: 3.6 mm, diameter: 1.4 mm= 0.25 - 0.4 Watt. 

Melf (MMB) Jenis Ukuran 0207 : mempunyai panjang : 5.8 mm, diameter: 2.2 mm= 0.4 - 1 Watt.


2. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor Kawat, Keramik/Porselin & Semen.

      Resistor kawat, keramik atau porselin dan semen pada umumnya nilai hambatannya dapat dibaca dengan mudah, karena ditulis secara langsung. Biasanya resistor tertulis dengan huruf, memiliki urutan penulisan : kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi. Seperti gambar dibawah ini.


Kode Huruf Untuk Nilai Daya :

W = Watt.

Kode Huruf Untuk Nilai Hambatan :

= x1 (Ohm).

K = x1000 (KOhm).

M = x1000000 (MOhm)

Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :

  = 1% Toleransi.

 = 2% Toleransi.

J   = 5% Toleransi.

K  = 10% Toleransi.

M = 20% Toleransi

Contoh :

1. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  5W 47R K ?

5W  = 5 Watt.

47R = 47 Ohm. 

F     = ± 5%.

    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 5 Watt, hambatannya 47 Ohm dan toleransi ± 10%.

2. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  10W 1R5 J ?

5W  = 10 Watt.

22R = 1.5 Ohm. 

F     = ± 10%.

    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 10 Watt, hambatannya 1.5 Ohm dan toleransi ± 5%.

 

3. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  2W R5 F ?

5W  = 2 Watt.

22R = 0.5 Ohm. 

F     = ± 1%.

    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 2 Watt, hambatannya 0.5 Ohm dan toleransi ± 1%.

 

C. Dengan menggunakan Alat Ukur. 

     Untuk mengetahui nilai resistor juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yaitu multimeter analog atau digital. Untuk kali ini saya akan jelaskan sedikit bagaimana cara mengukur resistor dengan menggunakan multimeter analog yaitu sebagai berikut : 

  • Pertama pilihlah skala yang akan digunakan untuk mengukur, pemilihan skala menentukan keakuratan hasil pembacaan pengukuran, pada multitester analog terdapat banyak pilihan skala untuk mengukur resistor antara lain  X1, X10, X1K, X100K.
    Sebagai contoh untuk mengukur resistor yang mempunyai hambatan 1Ω - 50Ω sebaiknya kita menggunakan Skala X1, untuk mengukur resistor yang mempunyai hambatan 10Ω - 500Ω sebaiknya kita menggunakan Skala X10, contoh lain untuk mengukur resistor yang mempunyai hambatan 1KΩ - 100KΩ sebaiknya kita menggunakan Skala X1K  demikian seterusnya, skala ukur mengikuti nilai hambatan yang kita ukur.
 
  • Kedua kalibrasikan dahulu multimeter  yang akan digunakan , dengan cara hubungkan probe positip dan negatip multimeter dan putar knob trimmer OΩADJ sambil melihat jarum multimeter menunjukan skala berada pada sebelah kanan dan tepat menunjukkan angka “0” , ini dilakukan setiap kali kita pindah skala ukur pada multitester ( X1, X10, X1K, X100K ).

     
  • Ketiga membaca nilai pengukuran pada resistor dengan cara mengubungkan kabel probe ke masing-masing kaki resistor. Untuk pengukuran resistor tidak ada pengaruhnya terhadap polaritas probe, kita bebas menghubungkan probe merah atau hitam ke salah satu kaki resistor. dan amati angka yang ditunjukkan oleh jarum multimeter. Jika jarum multimeter tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit dari arah kiri, Anda harus mengganti nilai skala pengukuran menjadi 1 level lebih tinggi diatasnya. Selanjutnya  lakukan kalibrasi seperti langkah sebelumnya. Jika skala pengukuran telah tepat, Anda dapat melihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum. Nilai dari resistor yang terukur merupakan nilai yang ditunjuk oleh jarum multimeter dikali dengan skala pengukuran. Misalkan jarum menunjukkan angka 20 dan skala yang digunakan adalah X10. Maka nilai dari resistor yang diukur adalah 20X10 = 200 Ohm .


D. Dengan Menggunakan Program (Software) Khusus.

     Dengan bantuan program atau software kita juga dapat mengetahui nilai resistor. Adapun salah satu software yang digunakan yaitu Resistor Colour Code Solver. Pada software ini juga terdapat 3 fungsi yaitu :

  1. Menghitung nilai hambatan,
  2. Mengetahui kode warna,
  3. Menghitung daya (P), tegangan (V), arus (I) dan hambatan (R).

Selanjutnya, langkah – langkah yang dilakukan sebelum kita megetahui nilai resistor yaitu :

1. Download sofwarenya pada link berikut : (Resistor Colour Code Solver)
2. Instal pada komputer Anda
3. Buka software dan akan muncul tampilan awal seperti ini

Gambar 10. Tampilan Software Resistor Colour Code Solver

Password rar : Linokinji.blogspot.com


1) Menghitung Nilai Hambatan

     Untuk mngetahui nilai hambatan dengan menggunakan kode warna pada resistor kita dapat lakukan pada kotak Convert Colour Code To Value.

     Jika terdapat sebuah resistor dengan 4 gelang warna (band) yang memiliki kode warna hitam-coklat-merah-emas, selanjutnya ikuti langkah - langkah berikut :

  1. Warna pada gelang pertama yaitu berwarna hitam, maka klik warna hitam (black) pada bagian First Band,
  2. Wana pada gelang kedua yaitu coklat, maka klik warna coklat (brown) pada bagian Second Band,
  3. Warna pada gelang ketiga yaitu merah, maka klik warna merah (red) pada bagian Multiplier,
  4. Warna pada gelang terakhir/keempat yaitu emas, maka klik warna emas (gold) pada bagian Tolerance
  5. Selanjutnya maka akan tampil nilai resistor pada bagian Value of Resistor seperti gambar dibawah ini :

2) Mengetahui Kode Warna

     Untuk mngetahui nilai hambatan dengan menggunakan kode warna pada resistor kita dapat lakukan pada kotak Convert Value To Colour Code.

     Disini kita menginginkan sebuah resistor yang memiliki nilai 1000 Ohm tetapi kita tidak tahu kita harus memakai resistor yang mana, oleh karena itu dengan menggunakan software ini kita akan mengetahui kode warna resistor yang kita gunakan. Adapun langkah-langkah untuk mengetahui kode warna resistor yang akan digunakan yaitu sebagai berikut :

  1. Pilih jumlah gelang (band) pada resistor pada bagian Colour Code Scheme: (kali ini kita akan memilih 4 gelang)
  2. Pada kotak First Digit silahkan pilih angka 1 (yang merupakan angka pertama dari 1000)
  3. Pada kotak Second Digit silahkan pilih angka 0 (yang merupakan angka kedua dari 1000)
  4. Pada kotak Multiplier silahkan pilih angka 2 karena pengalinya adalah 100 (10 x 100 = 1000)
  5. Pada kotak Tolerance silahkan pilih toleransi resistor yang diingikan (misalnya 5%)
  6. Selanjutnya maka pada kotak Result akan tampil hasilnya, sedangkan pada kotak Sample Resistor akan tampil bentuk disik resistornya.

3) Menghitung Daya (P), Tegangan (V), Arus (I) dan Hambatan (R).

     Untuk menghitung daya (P), tegangan (V), arus (I) dan hambatan (R) kita dapat lakukan pada kotak Calculate P-V-I-R.

     Sebagai contoh jika pada suatu rangkaian kita mengetahui nilai tegangan sebesar 3 Volt (V) dan Arus sebesar 2 Ampere (A) maka kita ingin mengetahui daya (P) dan Hambatan (R) pada rangkaian tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut :

  1. Silahkan masukkan nilai tegangan pada kotak Voltage, V: yaitu sebesar 3 Volt(s) (V)
  2. Silahkan masukkan nilai arus pada kotak Current, I: yaitu sebesar 2 Ampere(s) (A)
  3. Selanjutnya klik pada kotak Calculate maka akan tampil Daya pada kotak Power, P: dengan satuan Watt(s) (W) dan Hambatan pada kotak Resistance, R: dengan satuan Ohm(s) (Ω)


No comments:

Post a Comment